Halaman Rumah Syamsa: OBS
3 Tips Tarawih Nggak Ngantuk

3 Tips Tarawih Nggak Ngantuk

Pernahkah kalian mengikuti jamaah salat tarawih dalam keadaan ngantuk berat? Saya rasa semua orang pernah mengalaminya. Nah, kali ini akan saya bagikan tips agar tarawih nggak ngantuk dan ibadah bisa lebih khusyuk.

Tarawih Nggak Ngantuk

Sahkah Tarawih dalam Kondisi Ngantuk?

Salat tarawih adalah ibadah khas pada bulan suci Ramadan yang pelaksanaannya secara berjamaah di masjid. Waktunya setelah salat Isya dan biasa digabung seakan menjadi lanjutan dari Isya. Pelaksanaanya pada malam hari itulah mengakibatkan sebagian kita terserang kantuk saat mendirikannya.

Pertanyaan muncul terkait hal itu, sah atau tidak ketika kita tarawih dengan ngantuk berat melanda? Para ulama mengatakan bahwa salat dalam keadaan mengantuk hukumnya tetap sah, namun makruh. Makruh di sini berarti meskipun sah, namun sebaiknya dihindari. Sebaiknya tarawih memang dikerjakan dalam keadaan segar sehingga bisa konsentrasi mengikuti gerakan imam.

Lakukan 3 Hal Ini Agar Tarawih Nggak Ngantuk

Agar kita bisa melaksanakan tarawih dengan baik, setidaknya ada 3 hal yang harus kalian perhatikan. Hal-hal sepele yang bisa diterapkan untuk mengatasi rasa ngantuk saat tarawih agar tak menjadi kebiasaan.

1. Sempatkan Tidur Siang

Selain jam makan yang berubah, jam tidur kita juga berubah saat bulan Ramadan. Yang paling terlihat jelas adalah kita harus membuka mata ketika waktu sahur tiba. Maka wajar saja jam tidur kita berkurang.

Sempatkan Tidur Siang
Tidur siang hari membuat mata melek saat tarawih.

Tips pertama agar tarawih di malam hari kita terhindar dari rasa ngantuk adalah dengan menyempatkan tidur siang hari. Sebisa mungkin terapkan hal ini. Meski sepele, tapi saya yakin sangat berpengaruh pada kondisi tubuh kita. Mengistirahatkan sejenak anggota badan pada siang hari sebagai ganti jam-jam tidur yang hilang kala sahur.

2. Hindari Berbuka Kekenyangan

Siapa yang senang melampiaskan lapar seharian dengan berbuka puasa sampai kekenyangan? Hati-hati ya, karena kebiasaan inilah yang memicu kalian ngantuk saat tarawih. Berbuka memang wajib bagi kita yang berpuasa, tapi tidak harus dengan mengenyangkan perut secara berlebihan.

Hindari Berbuka Kekenyangan
Berbuka puasa berlebihan menimbulkan rasa malas saat tarawih.
Perut yang penuh makanan membuat kita tidak leluasa bergerak. Saat itulah rasa ngantuk pun turut hadir. Kekenyangan akan menimbulkan rasa malas yang luar biasa. Maka sebaiknya hindari makan berlebihan saat berbuka puasa agar tarawih nggak ngantuk.

3. Ulangi Wudu

Jika sudah dalam posisi bersiap salat di belakang imam dan rasa kantuk menyerang, kita bisa mengusirnya dengan mengambil wudu lagi. Basuhan air menyegarkan bisa membuat sedikit demi sedikit rasa kantuk menghilang.

Berwudu
Ulangi wudu agar ngantuk hilang.
Manfaatkan jeda antar bagian salat tarawih usai salam dengan takbiratul ikhram untuk mengambil wudu. Tentu kita harus sesegera mungkin agar tak tertinggal gerakan imam. Wudu menjadi satu penolong bagi kita yang ingin mengusir rasa kantuk itu.

Itulah 3 tips agar bisa tarawih dengan khusyuk. Rasa kantuk memang manusiawi, tapi bisa mengganggu ibadah kita. Jangan menyerah pada kondisi seperti ini. Rasa kantuk seringkali membuat kita lengah pada gerakan salat kita. Tentu banyak cerita memalukan kalau diingat terkait ngantuk saat jamaah tarawih. Semoga kita bisa mengatasinya pada tarawih-tarawih mendatang.

Jam Gadang Kebanggaan Kota Bukittinggi

Jam Gadang Kebanggaan Kota Bukittinggi

Jam Gadang Bukittinggi


Dalam novel Just Let it Go karya Petronela Putri tersebutlah Jam Gadang sebagai salah satu destinasi wisata yang dikunjungi dua jurnalis tokoh utama cerita: Alena dan Verico. Keduanya mendapat tugas dari Bos Besar untuk meliput tempat wisata dalam negeri untuk penerbitan majalah traveling tempat mereka bekerja.
 
Sore ini langit Bukittinggi terlihat cukup cerah. Jam Gadang pun sedang ramai pengunjung. Salah satu kota wisata di bagian barat pulau Sumatera ini menjadi destinasi pertamaku di tahun yang baru. Beberapa wisatawan terlihat mondar-mandir dan sibuk berpose di sekeliling ikon Ranah Minang tersebut. Aku melangkah santai dengan camdig di tangan, Verico mengikuti di belakangku. (halaman 13)
 
Tapi dalam postingan kali ini, saya tidak akan mereview novel tersebut. Saya tertarik mengulik tentang Jam Gadang yang cukup membuat penasaran tentang keberadaannya.

Menara dengan Jam Berukuran Besar


Jam Gadang adalah sebuah menara setinggi 26 meter yang pada keempat sisinya memiliki jam ukuran besar berdiameter 80. Dalam bahasa Minangkabau, Jam Gadang memiliki arti "jam besar".

Secara struktur, ukuran dasarnya 6,5 x 6,5 meter ditambah ukuran dasar tangga selebar 4 meter. Jadi ukuran dasar bangunan keseluruhan 6,5 x 10,5 meter.

Bangunan Jam Gadang terdiri dari 4 tingkat. Tingkat pertama adalah ruangan petugas, tingkat kedua tempat bandul pemberat jam, tingkat ketiga tempat mesinnya, dan tingkat keempat adalah puncak menara. Di puncak menara itulah lonceng jam ditempatkan.

Pesona Jam Gadang

Seluruh angka jam dibuat dengan nomor romawi tapi pada angka 4 ditulis dengan huruf IIII padahal lazimnya angka romawi adalah IV. Hal ini menjadikan Jam Gadang unik dan menimbulkan rasa penasaran wisatawan.

Sekitar menara diperluas dengan taman yang menjadi ruang bagi masyarakat umum untuk berinteraksi. Taman Sabai Nan Aluih namanya. Taman ini juga biasa dipakai untuk acara-acara bersifat umum. Menara monumen jam besar ini menjadi patokan titik sentral atau titik nol Kota Bukittinggi.

Sejarah Jam Gadang


Jam Gadang dibangun pada masa pemerintahan Hindia Belanda, dimulai pada 1926-1927 dan selesai pada 1932 dengan menghabiskan dana fantastis yakni sekitar 3.000 Gulden.

Pembangunan menara jam ini diinisiasi oleh Hendrik Roelof Rookmaaker, controleur atau sekretaris kota Fort de Kock (sekarang Kota Bukittinggi). Jamnya hadiah dari Ratu Belanda Wilhelmina. Jam tersebut digerakkan secara mekanik oleh mesin langka buatan pabrik Vortmann Recklinghausen, Jerman. Konon, mesin jam tersebut hanya ada dua unit, satu untuk Jam Gadang dan satu lagi hingga kini masih digunakan dalam menara jam Big Ben di Kota London, Inggris.

Sementara untuk konstruksi bangunan dirancang oleh arsitek asli Minangkabau bernama Jazid Rajo Mangkuto dari Koto Gadang. Pelaksana pembangunan oleh Haji Moran dengan mandor Sutan Gigi Ameh. Konstruksinya tidak menggunakan logam dan semen, tapi menggunakan campuran batu kapur, putih telur, dan pasir.

Bentuk Atap Jam Gadang


Pada mulanya, atap Jam Gadang berbentuk bulat dengan patung ayam jantan menghadap ke arah timur di atasnya. Pada masa pendudukan Jepang, bentuknya diubah menjadi bentuk pagoda. Paska kemerdekaan, atapnya diubah menjadi bentuk gonjong atau atap rumah adat Minangkabau, Rumah Gadang.


Atap Jam Gadang



Pertama kali bendera merah-putih berkibar di puncak Jam Gadang adalah ketika berita proklamasi kemerdekaan Indonesia diumumkan. Pemuda yang memimpin massa untuk memasang Sang Saka bernama Mara Karma, setelah melalui pertentangan dengan tentara Jepang.

Jam Gadang dalam Lagu Pop Minang


Saya adalah satu dari sekian orang Jawa yang suka mendengarkan lagu Minang. Dalam banyak lirik, nama Jam Gadang sering kali disebut. Juga nama tempat lain di Sumatera Barat seperti Danau Maninjau, Jembatan Siti Nurbaya, Pantai Padang, dan sebagainya. Saya sering hanyut dibawa suasana alunan lagu seolah merasakan sebagai perantau yang merindukan tempat-tempat di tanah kelahiran.

Saya memang belum pernah ke Sumatera Barat, hanya bisa melihat ikon-ikon tersebut berkelebat di video klip. Jika saja saya bisa berkesempatan ke sana, terutama memandang langsung Jam Gadang, saya tentu ingin mengajak istri saya tercinta. Ia bukan orang Minang, tapi orang Jawa seperti saya. Hanya saja, ia berusaha ikut suka saat lagu Minang menghiasi suasana rumah kami. Meski ia kesulitan memahami makna lirik-liriknya. Hehehe.

Itulah sekelumit tentang Jam Gadang, ikon Kota Bukittinggi yang sempat dikunjungi Alena dan Verico dalam novel Just Let it Go. Untuk review novelnya semoga nanti sempat menuliskannya. Cukup ya tentang Jam Gadang.

Referensi: www.indonesiakaya.com, www.wikipedia.org

#RCO9
#OneDayOnePost
#ReadingChallengeODOP9

ODOP Blogger Squad Bikin Makin Cinta Ngeblog

ODOP Blogger Squad Bikin Makin Cinta Ngeblog


Sejak ikut kelas ODOP Blogger Squad, pandangan saya tentang blog mulai terbuka. Meski masih meraba-raba berbagai materi yang menurut saya cukup sulit dipahami, hehe. Untunglah para pije menyampaikannya dengan santai dan berkala, jadi bisa saya ikuti.

Kenalan Sama ODOP Blogger Squad


Sebagai gambaran, ODOP Blogger Squad adalah salah satu program dari komunitas ODOP (One Day One Post). Sesuai namanya, program ini diperuntukkan bagi anggota ODOP yang ingin fokus pada dunia blog. Bagaimana menata blog biar rapi, artikelnya mudah terbaca mesin pencari, dan segenap optimasi lainnya.

Program keren untuk para bloger ini terlahir setahun lalu saat komunitas ODOP dipimpin Kak Sakifah. Kasaki, begitu biasa saya sapa, merintis ODOP Blogger Squad menggandeng Kak Ciani Limaran yang selanjutnya dipersilakan membentuk tim bersama anggota ODOP lain yang sudah pro dalam dunia per-blogging-an.


Logo ODOP Blogger Squad karya Mas Lutfi


Pada tahun 2021 ini ketua umum ODOP dipegang oleh Muhammad Zaini yang biasa dipanggil Mas Zen, kembali melanjutkan program ODOP Blogger Squad. Program ini diasuh para pije yang sangat kompeten. Sebut saja nama besar Jihan Mawaddah, Marita Ningtyas, dan Ibrahim Dutinov. Mereka dengan senang hati berbagi ilmu dan pengalaman dalam mengelola blog menjadi profesional.

Siapa yang Boleh Ikut Program Keren Ini?


Berhubung ini adalah program dari komunitas ODOP, tentu hanya boleh diikuti oleh anggota saja. Anggota ODOP dari batch 1 sampai 8 yang tersebar di berbagai daerah dari Sabang sampai Merauke, bahkan yang berdomisili di luar negeri, dipersilakan mengikuti. Yang jelas wajib konsisten dalam mengerjakan tugas kalau tidak mau didepak dari program ini.

Bagi yang belum jadi anggota komunitas ODOP dan berkeinginan gabung bisa menunggu masa open recruitment yang digelar setahun sekali. Biasanya pada bulan-bulan akhir tiap tahunnya. Agar tidak tertinggal informasinya, silakan follow akun instagram ODOP. Di sanalah segala info program bisa diakses.

Kegiatan perekrutan anggota ODOP gratis sepenuhnya. Pada masa oprec itu akan banyak ilmu kepenulisan dibagikan. Setelah lulus dan jadi anggota resmi, kalian bisa ikut kelas lanjutan. Banyak macamnya sesuai minat dan bakat. Mau nulis koran atau majalah bisa gabung OTM, mau nulis buku ikutan ONB, pengin aktif nulis di berbagai platform kepenulisan bisa gabung ONP. Nah, yang mau fokus ngeblog bisa gabung di ODOP Blogger Squad. Semua gratis untuk anggota ODOP. Keren, kan?

Apa Saja yang Didapat di ODOP Blogger Squad?


Yang pasti pada program ini kita akan diajak membuka mata tentang dunia blog yang ternyata eh ternyata, tak hanya untuk media curhat dan nulis asal-asalan saja. Kita diajak menganalisa niche yang cocok buat kita jadikan tema utama blog. Dengan begitu, blog kita lebih terarah dan bisa bermanfaat.

Kemudian kita dikenalkan berbagai perangkat dan teknik optimasi blog seperti Google Analytics, Google Search Console, SEO Onpage, SEO Offpage, Domain Authority, Domain Rating, ranx Alexa, dan sebagainya. Istilah yang lama kelamaan mulai akrab di telinga saya.

Dengan berbagai ilmu yang diserap di ODOP Blogger Squad, saya pribadi berharap bisa memaksimalkan blog untuk menulis yang bermanfaat. Syukur-syukur kelak bisa menghasilkan duit dari blog.

Terakhir, buat para pije semoga sehat selalu. Semoga ilmu yang para pije sampaikan menjadi ladang pahala yang selalu mengalirkan keberkahan selamanya. Semoga ODOP Blogger Squad menjadi wadah optimasi blog yang kian bermanfaat dan membuat para bloger di ODOP makin cinta ngeblog.

Big Why, Alasan Saya Ngeblog

Big Why, Alasan Saya Ngeblog


Jujur saya sempat bingung saat ditanya alasan ngeblog. Pasalnya selama ini ngeblog asal posting saja. Bikin akun blogger, mengisinya, sampai beli domain berbayar alias TLD (top level domain) sejak 2018, dan hanya menjalaninya sebagai aktivitas suka-suka. Ini semua gara-gara ikut salah satu program komunitas ODOP (One Day One Post) yakni ODOP Blogger Squad, Mbak Jihan memberikan tugas menuliskan Big Why mengapa harus ngeblog.

Apa itu Big Why?

Saya bukan orang yang suka berbahasa inggris, karena memang tidak menguasainya. Bacanya saja belepotan. Big Why secara kasat baca berasal dari kata besar (big) dan mengapa (why). Kata Mbak Jihan, Big Why adalah alasan kuat yang menjadi dasar mengapa seseorang harus ngeblog alias jadi bloger. Tunggu, kalian kenal nggak sih sama Mbak Jihan yang saya maksud? Walah, beliau itu emak-emak bloger militan yang banyak menang lomba menulis di blog yang dikelolanya.

Bahkan, kata Mbak Jihan (lagi), Big Why harus dijabarkan secara gamblang, detail, dan menyeluruh. Konon, jika jelas, kuat, terukur dan terarah maka 50% dari perjalanan meraih keinginan sudah kita tempuh. Big Why bisa dijadikan pedoman saat muncul berbagai kerikil masalah, tantangan, ujian dan sebagainya, saat ngeblog. Keren, kan? Big Why gitu lho!

Seberapa Penting Big Why untuk Bloger?

Big Why menjadi penting karena dalam kenyataannya, proses menjadi seorang bloger tidaklah mudah. Akan bermunculan ujian dan cobaan bertubi-tubi, di antaranya rasa malas yang menggerogoti diri, godaan nonton sinetron bagi kalian yang hobi, atau kebiasaan main media sosial sehingga mengganggu keinginan menulis konten untuk blog. Saat semua godaan itu melenakan, kita harus kembali mengintip Big Why kita agar semangat muncul lagi.

Big Why akan menyelamatkan kita dari kejenuhan menulis. Memandanginya akan menyembulkan semangat, menyalakan lagi tungku untuk memasak konten yang siap saji, sehingga blog kita benar-benar menjadi sarana berbagi yang mengenyangkan. Keren kan Big Why?

Inilah Alasan Saya Ngeblog

Setelah merenungkan apa yang selama ini mendasari saya ngeblog, ternyata memang saya punya Big Why dalam mengelola Coretan Basayev, blog asal jadi ini. Saya tuliskan sebagai cambuk kalau saya malas (terus).

Alasan saya ngeblog di Coretan Basayev


1. Berbagi cerita


Sesungguhnya saya kalem dan pendiam—setidaknya begitu kata teman-teman ODOP yang ketemu saat kopdar di Griya Langen Yogyakarta waktu itu. Namun sebagai manusia, saya senang berbagi cerita. Istilah kalian sih semacam curhatlah. Berhubung pendiam maka nggak banyak bicara. Menulislah jadi sarana saya berbagi cerita. Kalau zaman muda dulu nulisnya di buku harian bernama diari, maka zaman sekarang di blog.

2. Arsip tulisan media


Saya kebetulan sesekali nulis di koran atau majalah. Berhubung malas membuat kliping tulisan dari media cetak tersebut, maka tak ayal pelariannya adalah mengarsipkannya di blog. Saat mengunjungi blog sendiri (siapa lagi yang harus mengunjungi kalau bukan diri sendiri), maka saya akan bersemangat mengirim tulisan lagi ke media massa. Saya harus terus berusaha menembus media itu agar ada yang diarsipkan di blog.

3. Berbagi peluang menulis media


Melalui blog ini, saya juga biasa berbagi tata cara mengirim tulisan ke media massa. Saat ada coretan saya dimuat di koran atau majalah, beberapa orang menanyakan alamat email dan ketentuan tulisan yang bisa tayang di sana. Makanya, saya lebih suka menjawab dengan memberikan link ke blog ini yang bisa memberikan jawaban pertanyaan mereka. Kalau tidak menuliskan di blog, akan sangat repot tiap kali ada yang menanyakannya.

4. Tempat mengulas bacaan dan tontonan


Saya sering baca buku dan nonton film. Kadang muncul keinginan mengulas apa yang dibaca dan ditonton. Blog jadi tempat terbaik menuliskannya. Meski sekadar review suka-suka dan ala saya saja, sih. Cukuplah memancing orang lain untuk ikut minat membaca buku tersebut dan/atau menonton film tersebut.

5. Agar rajin menulis


Interaksi di blog dengan pembaca sungguh sangat menyemangati saya agar mau menulis terus. Bergabung di komunitas ODOP membuat banyak teman bloger yang bisa diajak saling kunjung blog, serulah. Dengan begitu akan memancing keinginan menulis lagi dan lagi. Semoga.

6. Nyari penghasilan


Ups, tadinya saya nggak mau memasukkan ini ke list Big Why. Tapi saat melihat kenyataan bahwa blog bisa menghasilkan duit maka saya menjadikannya Big Why. Memang masih panjang jalan ke situ, setidaknya saya mencoba memulainya dengan belajar di ODOP Blogger Squad. Mencoba ikut pusing memahami segala SEO, GA, DA/PA, dan sebagainya. Semoga kelak saya juga bisa dapat penghasilan dari blog.

Itulah sekelumit Big Why yang menjadi alasan ngeblog saya. Semoga memotivasi diri sendiri untuk tidak malas membuat kontennya. Mari diaminkan ....

Kiat Menumbuhkan Minat Baca Anak

Kiat Menumbuhkan Minat Baca Anak


Para orang tua semestinya berusaha menumbuhkan minat baca anak. Membiasakan membaca sejak dini akan sangat berpengaruh bagi mereka sebagai generasi penerus yang kelak akan semakin banyak mendapati tantangan kehidupan lebih beragam.

Membaca menurut Wikipedia, merupakan kegiatan melihat tulisan bacaan dan proses memahami isi dengan bersuara atau dalam hati (Ade Husnul Khotimah, Dadan Djuanda, Dadang Kurnia (2016). "Keterampilan Membaca Cepat Dalam Menemukan Gagasan Utama". Jurnal Pena Ilmiah. 1 (1): 342. ISSN 2540-9174.). Melalui membaca, anak-anak akan terbiasa menemukan kosakata baru. Ini menjadi cara efektif membuat otak agar lebih berkembang karena dirangsang untuk memperkaya bahasa mereka.

Membaca memberi dukungan peningkatan potensi belajar anak. Kebiasaan positif yang harus dibentuk sejak dini ini akan melatih anak berpikir logis dan menggerakkan kecerdasan mereka. Orang tua mana yang tidak ingin memiliki anak yang cerdas?

Berikut beberapa cara yang bisa dipraktikkan orang tua sebagai kiat menumbuhkan minat baca anak:

  • Akrabkan dengan Buku


Omong kosong kita bisa menumbuhkan minat baca anak tanpa menyediakan buku bagi mereka. Anak harus terbiasa dekat dengan bahan bacaan yang mudah mereka jangkau. Sediakan majalah, koran, komik, dan buku yang secara umum disukai anak. Tempatkan rak buku di rumah, dekat tempat mereka bermain, sehingga kapan saja mereka tertarik bisa langsung membacanya.


Orang tua sebaiknya juga sesekali mengajak anak ke toko buku agar mereka bisa leluasa memilih sendiri buku yang disukai. Bisa juga mengajak ke perpustakaan untuk membaca di sana atau meminjam buku koleksi perpustakaan sebagai bahan bacaan di rumah.

Saat anak ulang tahun, mendapat peringkat kelas, atau memenangkan lomba apa saja, berikan hadiah berupa buku. Semakin akrab mereka dengan buku, maka semakin terbuka lebar minat mereka membaca.

  • Berikan Contoh Kebiasaan Membaca


Hal yang kadang diabaikan orang tua adalah memberikan contoh kebiasaan baik. Orang tua yang hanya memerintahkan anak begini-begitu tanpa memberikan contoh, justru hanya akan menjadikan anak tidak suka.

Luangkan waktu kita sebagai orang tua untuk duduk membaca di dekat anak-anak. Boleh sesekali kita secara spontan merespon apa yang kita baca. Kita tertawa saat ada adegan lucu dalam novel yang kita baca, kita mengangguk-anggukkan kepala saat ada bacaan yang bagus dan sangat cocok dengan kita. Anak yang melihat keasyikan membaca cenderung penasaran dengan aktivitas tersebut.

Jangan lupa, anak-anak adalah peniru. Mereka akan menyontoh apa yang mereka lihat. Orang tua bahkan tak perlu menyuruh anak begini-begitu, cukup memberikan contoh, maka anak akan turut berbuat serupa. Tak ada alasan lagi bagi kita untuk tidak memberikan contoh kebiasaan membaca.

  • Beri Reward Saat Menamatkan Baca


Saat anak sudah berminat pada bacaan, arahkan agar mereka menyelesaikan sampai halaman terakhir. Menuntaskan satu buku atau komik adalah sebuah prestasi. Jangan pelit memberikan pujian dan reward bagi anak.

Ketika kiat menumbuhkan minat baca sudah menunjukkan hasil, maka harus bisa menjaga agar minat membaca itu menjadi kebiasaan. Orang tua harus bisa mendorong agar anak selalu meningkatkan daya baca. Syukur bisa menargetkan mereka baca beberapa buku dalam kurun waktu tertentu sesuai kemampuan dan kesediaan mereka secara sukarela dan ceria.

Semoga kiat menumbuhkan minat baca anak di atas bisa bermanfaat. Semoga anak-anak kita menjadikan membaca sebagai kebutuhan, sehingga banyak memperoleh pengetahuan berguna untuk meningkatkan kapasitas berpikir mereka. Semakin bagus cara berpikir semakin cerdaslah mereka.